Selasa, 17 Desember 2013

TEATER KOLOSAL MERIAHKAN PEMBUKAAN PORKOT III RIAU


DUMAI-Teater kolosal yang dipersembahkan, Senin (16/12) malam menandai pembukaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) III tahun 2013 ternyata mampu memukau ribuan pasang mata yang menghadiri acara tersebut. Pembukaan Porkot berlangsung meriah dan menghibur kontingen dari tujuh Kecamatan.

Bahkan, sorakan dan tepukan gemuruh juga terdengar dari berbagai sisi lapangan yang dihadiri masyarakat Dumai, saat menyaksikan berbagai hiburan pada pembukaan Porkot tersebut. Teater kolosal yang ditampilkan menceritakan, Dumai merupakan kota Kaya di Pantai Timur Sumatera. Yang mana dibawahnya terdapat minyak dan di atasnya ada minyak. Teater kolosal yang ditempilkan itu merupakan asuhan budayawan Dumai, Tiyas Age menampilkan 100 orang penari dan hanya tujuh orang penari perempuan yang melambangkan Putri Tujuh.


Di akhir penutupan teater kolosal itu memberikan pesan dan semangat baru bagi atlit kota Dumai yang menyatakan Jadilah Juara. Kejutan pada pembukaan Porkot tidak sampai disitu. Di sela teater kolosal yang juga tampak seorang Wanita yang membawa api obor berlari-lari kecil memasuki lapangan Taman Bukit Gelanggang sebagai pusat pembukaan Porkot.

Diketahui, Wanita itu adalah Mawarni yang merupakan salah seorang atlit nasional asal Dumai yang merupakan satu-satunya atlit perempuan pertama asal Dumai yang menerima medali emas di Sea Games. Meskipun saat itu, Mawarni yang diinformasikan sedang hamil 5 bulan, namun dia tetap tampak bersemangat dan tersenyum, baik ketika menyapa masyarakat.

Mawarni sengaja dihadirkan pada pembukaan Porkot III Dumai dengan harapan bisa memberikan semangat baru, baik bagi Pelaku, Pecinta dan Penggiat Olahraga di kota Pengantin Berseri, agar dengan pelaksanaan Porkot mampu melahirkan Mawarni lainnya yang mampu mengharumkan nama daerah dan Indoensia di kancah dunia melalui prestasi olahraga.

Tyas memaparkan, makna dari teater kolosal menceritakan tentang sinopsis kehidupan Dumai. Selain itu, dalam sinopsis juga menceritakan tentang Datuk Panglima Dumai tempo dulu dan juga Syech Umar yang berharap Dumai akan menjadi tempat yang ramai seperti saat ini.

Selain itu, terkait properti becak yang juga disuguhkan dalam aksi teatrikal ini, menurut Tiyas, untuk mengangkat kendaraan khas Dumai tempo dulu yang saat ini sudah tergilas modernisasi kendaraan, seperti becak motor (Bentor).

Sebelum tarian kolosal dan kehadiran Mawarni ditampilkan, terlebih dulu atraksi drum band SMP Negeri 4 Dumai mengisi awal pembukaan Porkot III tahun 2013 ini. Dimana, usai barisan drum band dilanjutkan dengan barisan pengibar bendera Porkot yang merupakan pasukan jurna Paskibraka Dumai.

Dikatakan, dengan tim yang bergelar The Insya Allah Team, Dumai Barat adalah tim Pejuang berangkat dari serba kekurangan, keterbatasan dan persoalan, namun Insya Allah dengan motto tim yang dipegang teguh seluruh tim, yaitu sama rasa, sama kerja dan sama-sama. "Tidak ada yang tidak mungkin, Kun Fayakun. Insya Allah semuanya akan menjadi persoalan kecil jika dihadapi sama-sama," tukasnya. (dik) -




more at: http://fokusriau.com/berita-teater-kolosal-meriahkan-pembukaan-porkot-iii-.html#sthash.pV9mqAoG.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar