Sabtu, 07 Desember 2013

TEATER INHU RAIH TERBAIK PERTAMA

Rengat-  Dewan Kesenian Indragiri Hulu (DKI) tampil sebagai juara pertama pada ajang bergengsi Gelora Teater Riau yang dilaksanakan Dewan Kesenian Riau di Anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru, 28 November hingga 2 Desember 2013 kemarin.
Prestasi ini merupakan yang kelima kalinya bagi tim teater DKI, sebab pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2012 lalu, tim teater Kabupaten Inhu juga meraih juara pertama pada ajang Gelora Teater Riau. Bahkan keberhasilan tahun 2013 ini semakin lengkap, karena Salimi Yusuf dinobatkan sebagai sutradara terbaik dan Muhammad Rizky Putra sebagai pemeran pembantu terbaik.

 “Ini merupakan prestasi kelima bagi tim teater Kabupaten Inhu sejak tahun 2008 lalu, dan Alhamdulillah kita masih bisa pertahankan dan belum tergoyahkan. Sementara untuk tahun 2011, Gelora Teater Riau tidak dilaksanakan,” ujar Ketua Harian DKI, H Mailiswin didampingi sutradara terbaik yang juga Ketua Komite Teater DKI, Salimi Yusuf, Rabu (4/12).
Selain Sanggar Mini Teater, DKI juga mengutus sanggar RT 913 pada ajang Gelora Teater Riau tahun 2013 ini. Sanggar RT 913 tersebut juga meraih prestasi sebagai juara pertama non peringkat serta  penata artistik terbaik.
Dijelaskan Salimi Yusuf, pada ajang Gelora Teater Riau tersebut, Sanggar Mini Teater DKI membawakan lakon Dang Gedunai yang diangkat dari cerita masyarakat Riau. Lakon Dang Gedunai mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang menemukan telur emas saat mencari ikan dan nekat memakannya, meskipun sudah dilarang oleh ibunya.
Akibat makan telur emas tersebut, tubuh Dang Gedunai menjadi panas serta timbul berbagai penyakit kulit. Dang Gedunai akhirnya harus diasingkan sehingga pertunangan dengan seorang panglima kerajaan tidak sampai ke jenjang pernikahan. Bahkan Dang Gedunai akhirnya dibunuh oleh tunangannya tersebut. “Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah tentang adat istiadat melayu, terutama tentang sanksi pasangan yang membatalkan pertunangan,” ujarnya.
Sedangkan Sanggar RT 913 pada ajang Gelora Teater Riau tersebut membawakan lakon Makan yang disutradarai Ade Pura Indra. Cerita Karya Benny Yohanes ini memuat banyak pesan, terutama tentang ibu pertiwi yang sudah dikoyak-koyak dan diperebutkan oleh anak-anaknya sendiri.
Ditambahkan Salimi Yusuf, cerita Dang Gedunai dibawakan oleh para pemain terbaik pada ajang Teraju Gawai Teater Indragiri beberapa waku lalu di Kota Rengat.  Sedangkan para pemain yang membawakan lakon Makan berasal dari mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Inhu yang berkuliah di Pekanbaru.
Salimi mengungkapkan, rencananya cerita Dang Gedunai akan kembali ditampilkan pada Festival Seni Pertunjukkan Rakyat, Pekan Informasi Nasional tahun 2014 mendatang di Kalimantan Barat. Namun cerita Dang Gedunai akan dibuat berbeda, dan akan lebih mengedepankan unsur komedi. “Sebelum sampai ke sana tentu kita harus ikut seleksi agar bisa mewakili Provinsi Riau,” ujar Salimi yang dinobatkan sebagai sutrada terbaik nasional pada ajang Festival Seni Pertunjukkan Rakyat, Pekan Informasi Nasional tahun 2013 di Medan, Sumatera Utara beberapa bulan lalu.

(Sumber : mediacenter.riau.go.id, riauterkini.com, riauheadline.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar